Powered By Blogger

Selasa, 17 Januari 2012

Berita Kriminalitas : Perampok MINI MARKET Nyandu Narkoba

KRIMINALITAS
Perampok Minimarket Nyandu Narkoba
 

Rabu, 18 Januari 2012
JAKARTA (Suara Karya): Polisi telah meringkus empat pelaku perampokan sejumlah minimarket di Jakarta dan sekitarnya. Motif perampokan adalah para pelaku ingin cepat mendapatkan uang tunai untuk memenuhi kecanduan mereka terhadap narkoba, di samping untuk membayar utang yang sedang dialami salah satu pelaku.


Dalam menjalankan aksinya, mereka memanfaatkan kelemahan sistem pengamanan minimarket yang tidak dilengkapi petugas satpam dan kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV). Sukses melakukan aksi pertama, membuat mereka ketagihan sehingga melakukan aksi berikutnya hingga sembilan kali sebelum akhirnya mereka diringkus polisi.
"Mereka melakukan aksi setelah mempelajari sistem pengamanan minimarket dengan berpura-pura menjadi pembeli," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol kepada pers di Jakarta, Selasa (17/1).
Dari lima tersangka, polisi menangkap empat orang, yakni Pasha (25), Tato (38), Rio (29), dan Lili (27). Lili merupakan istri Pasha. Sedangkan satu tersangka menjadi buron polisi berinisial I berjenis kelamin perempuan. I adalah kekasih Rio. Dua pelaku ikut membantu perampokan dengan berpura-pura belanja sambil mencari informasi.
Semua tersangka ditengarai pecandu narkoba, mengingat beberapa di antara mereka diringkus di sarang narkoba di Cengkareng, Jakarta Barat. Selain harus memenuhi kecanduan narkoba, salah satu tersangka, yakni Rio, punya utang sekitar Rp 7,5 juta sehingga dia nekat mencari uang dengan melakukan aksi perampokan minimarket.
Lebih lanjut Yoyol yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Kombes Gatot Edi dan Kabid Humas Polda Kombes Rikwanto menjelaskan, sejumlah anggota komplotan mengamati pengamanan sasaran yang hendak dituju secara cepat. Komplotan ini setidaknya sudah beraksi di sembilan minimarket di DKI Jakarta. Total uang yang mereka gasak mencapai Rp 30 juta.
Minimarket yang beroperasi 24 jam menjadi sasaran empuk, menurut Yoyol, lantaran relatif mudah dirampok. "Dalam sembilan kali aksi, tak sekali pun aksi mereka terekam kamera pengintai closed circuit television," kata Yoyol yang dibenarkan Kasat Reskrim Polres AKBP Hengki Haryadi.
Ketika beraksi, mereka membawa pistol laras pendek untuk menakut-nakuti penjaga toko. Pistol itu kadang berupa airsoft gun, senjata mainan ataupun rakitan. Komplotan ini beraksi pada 2011-2012. Saat beraksi, mereka tidak selalu berkelompok, melainkan bisa sendiri-sendiri.
Pelaku yang berpura-pura belanja biasanya memberi kode kepada temannya untuk memulai aksi. Setelah itu, bersama temannya, pelaku menodongkan senjata. Mereka lalu mengincar brankas berisi uang hasil transaksi. Untuk menutupi identitas, komplotan ini biasa mengenakan masker.
Menurut pengakuan tersangka, minimarket yang menjadi sasaran, antara lain, Alfa Express Jalan Bendungan Jago, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan pelaku Pasha dan Rio (kerugian Rp 1.215.000). Kemudian Circle K di Jalan Kebon Kacang IX RT 03/05, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1) dengan pelaku Pasha (kerugian Rp 1.348.800). Indomaret Jalan Paseban Raya Nomor 65 RT 02/07, Paseban, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1), dengan pelaku Pasha dan Tato (kerugian Rp 800.000). (Sadono)


Sumber Berita : http://www.suarakarya-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar