Powered By Blogger

Minggu, 11 November 2012

Katakan TIDAK untuk MIRAS....kita MUSNAHKAN !!!



Kapolsek Buahbatu MARIA HORET HERA, SH. sungguh merasa geram apabila mendapatkan informasi dari masyarakat adanya minuman keras yang beredar di masyarakat khusunya di wilayah hukum Polsek Buahbatu. Hari ini senin 12 November 2012 Polsek Buahbatu dipimpin Kapolsek Buahbatu Kompol Maria Horet Hera, SH. memusnahkan sebanyak kurang lebih 500 botol minuman keras dari berbagai merk yang telah disita dari beberapa warung dan toko yang disinyalir tidak mempunyai ijin. Pada pemusnahan miras tersebut dihadiri oleh perwakilan dari aparat kecamatan, Koramil, kalangan pelajar dan tokoh masyarakat.

JADILAH REMAJA YANG PUNYA MISI DAN VISI SERTA MENJADI HARAPAN BANGSA DAN NEGARA


Masih dalam rangka menjalankan Program Diskusi dan Workshop Pemeliharaan Kamtibmas di Lingkungan Sekolah, Pada hari Senin 12 November 2012 Kapolsek Buahbatu Kompol MARIA HORET HERA, SH didampingi dengan para Kanit, Kasi dan Bhabinkamtibmas pada pagi hari yang cerah sudah berada di tengah-tengah aula SMK N 14 Bandung. Sekitar kurang lebih 800 siswa Kelas 11 dan 12 SMKN 14 Bandung dengan serius menonton Film tentang Fenomena Remaja dan permasalahannya yang ditayangkan oleh Humas Polsek Buahbatu di tengah-tengah Aula. Setelah Film diputar, Kapolsek Buahbatu langsung memimpin diskusi dan workshop sehingga terjadi interaktif antara siswa dan kepolisian. Kapolsek pada akhir diskusinya menyampaikan beberapa pesan moral agar para siswa yang secara fsikis masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan menuju manusia yang dewasa agar selalu bisa mengontrol diri dan memegang teguh jati dirinya sebagai pelajar, sebagai pribadi yang siap menempuh perjalanan hidup di masa mendatang yang sarat dengan misi dan visinya sehingga menjadi harapan bagi orang tua, bangsa dan negaranya.


Minggu, 04 November 2012

FENOMENA KENAKALAN REMAJA SAAT INI BUKAN KENAKALAN REMAJA BIASA

Bandung, 05/11/2012

Sungguh memprihatinkan, kenalakan remaja saat ini perilakunya bukan kenakalan remaja biasa yang seiring dengan perkembangan psikis dan biologisnya, namun kenakalan remaja sekarang ini sudah mengarah kepada pola perilaku kriminal yang kental dengan pengaruh atau akibat dampak sosial yang buruk. Demikian disampaikan oleh Kompol MARIA HORET HERA, S.H. Kapolsek Buahbatu Polrestabes Bandung pada acara Workshop Harkamtibmas di Lingkungan Sekolah yang digelar pada hari Senin 5 November 2012 di SMK Negeri 9 Bandung yang dihadiri oleh Seluruh Siswa SMKN 9 dan para guru di lapangan Upacara SMK N 9. Kompol MARIA juga menjelaskan bahwa kenakalan remaja saat ini sudah menjadi Fenomena tersendiri yang harus menjadi perhatian dari semua pihak agar masa depan bangsa ini bisa terselamatkan. Kompol MARIA juga berpesan kepada siswa-siswi SMK N 9 untuk selalu waspada dan tetap menemukan jati dirinya sebagai pelajar dan sebagai remaja yang benar-benar menjadi harapan dan cita-cita baik diri, keluarga maupun bangsanya, untuk selalu berkarya, punya misi dan visi sereta dilandasi dengan iman yang kuat atau didasari dengan agama yang kuat. Kenakalan remaja yang tidak terkontrol dan tidak bisa mengendalikan diri seperti  tawuran, perkelahian, penganiayaan adalah contoh-contoh perilaku kenakalan remaja yang tidak terkontrol, biasannya perilaku tersebut sangat akrab dengan minuman keras dan obat-obat terlarang. Pada kesempatan tersebut Kepala SMKN 9 Bandung menyambut baik kehadiran para pejabat Kepolisian di Sektor Buahbatu tersebut dan mendukung upaya-upaya kepolisian dalam membina generasi muda di sekolah-sekolah.

Senin, 22 Oktober 2012

Diskusi & Workshop Harkamtibmas di Lingkungan Sekolah

Mengantisipasi situasi maraknya gangguan kamtibmas yang diaktori oleh oknum para pelajar  maupun mahasiswa berupa kejadian-kejadian perkelahian antar pelajar maupun mahasiswa (tawuran) akhir-akhir ini, maka POLSEK BUAHBATU bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung u.p. Sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA yang ada di Wilayah Kecamatan Buahbatu mengadakan kegiatan berupa DISKUSI DAN WORKSHOP tentang Pembinaan dan Pemeliharaan Kamtibmas di Lingkungan Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan karena Institusi Kepolisian mempunyai komitmen moral yang senantiasa harus  mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Institusi kepolisian adalah pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera.

Kapolsek Buahbatu Kompol MARIA,
bersama siswa-siswi SMK N 7 Bandung
Menurut jadual kegiatan Unit Binmas Polsek Buahbatu, semua sekolah tingkat SLTP dan SLTA yang ada di wilayah hukum Polsek Buahbatu semuanya akan mendapatkan giliran bertatap muka langsung dengan Kapolsek Buahbatu Kompol MARIA, dan pada kesempatan pertama kegiatan ini di awali di SMA 21 Bandung pada hari Senin 15 Oktober 2012 dan di SMK N 7 Bandung pada hari Senin 22 Oktober 2012.

Diskusi dan Workshop yang diselenggarakan oleh POLSEK BUAHBATU ini mendapat sambutan baik dari pihak sekolah dan para pelajar yang mengikutinyapun cukup aktif dan memberikan sambutan yang positif.

Berikut ini beberapa dokumentasi foto yang kami ambil pada saat kegiatan di SMA 21 Bandung dan di SMK N 7 Bandung.

PRESTASI YES,.......TAWURAN NO...!!!



Kapolsek Buahbatu, KOMPOL MARIA, d tengah-tengah
siswa-siswi SMA N 21 Bandung




Kanit Intel Polsek Buahbatu AKP TEDY, sedang memberikan
penjelasan kepada siswa-siswi SMK N 7 Bandung.











Selasa, 03 Juli 2012

MIRAS salah satu potensi pemicu PEKAT

Guna menekan angka kejadian kriminalitas di Wilayah Polsek Buahbatu, menimbang MIRAS adalah salah satu faktor pemicu yang berpotensi seseorang maupun kelompok menjadi berani untuk melakukan sesuatu diluar tatanan hidup yang kondisif, Polsek Buahbatu menggelar operasi khusus dengan sasaran Minuman keras yang tidak mempunyai ijin di wilayahnya. Al Hasil, sebanyak 600 botol miras dari berbagai merk berhasil disita dan diamankan oleh Polsek Buahbatu pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012.http://jabar.tribunnews.com/2012/05/27/polsek-buahbatu-amankan-600-miras

Hati-hati PENIPUAN Bermodus Arisan

Penipuan dengan modus arisan sebetulnya sering terjadi di masyarakat ada yang nilainya puluhan ribu sampai dengan ratusan juta rupiah, hal ini disebabkan oleh faktor SDM masyarakat yang tergiur akan uang dan tidak faham tentang manajemen pengelolaan uang dalam bentuk arisan. Polsek Buahbatu akhir-akhir ini mencoba menyelidiki Laporan Polisi warganya yang merasa ditipu oleh Sdri OS alias Mama Wandes. Mama Wande adalah salah seorang pengelola arisan  kelompok dalam bentuk uang. Hasil penyelidikan ternyata Mama Wandes sudah memakan korban lebih dari 10 orang dengan nilai uang total sekitar Rp 450 juta. Mama Wandes setelah menggondol uang korban melarikan diri ke Kepulauan Riau. Akhirnya Mama Wandes ditangkap oleh petugas Unit Reskrim Polsek Buahbatu di Riau.http://makassar.tribunnews.com/2012/05/29/penipuan-bermodus-arisan-mama-wandes-dapat-rp-450-juta

Minuman keras, potensi pemicu PEKAT

Sekitar 600 botol minuman keras dari berbagai merk dan 6 Jeligen Tuak akkhirnya diamankan/disita Polsek Buahbatu 26/5 2012 karena beredar di masyarakat tanpa ijin dan disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab pemicu terjadinya Penyakit Masyarakat (PEKAT).http://jabar.tribunnews.com/2012/05/27/polsek-buahbatu-amankan-600-miras

POLSEK BUAHBATU MENJARING PEMBALAP LIAR

Dipimpin langsung oleh Kapolsek Buahbatu Kompol MARIA HORET HERA, SH, lebih dari 60 sepeda motor balap kocar-kocir meninggalkan arena balapan liar di kawasan Jl. Soekarno Hatta mulai dari depan Metro Indah Mall s/d Carefour Kiaracondong, dari sekian banyak motor akhirnya tertangkap hampir 44 sepeda motor beserta pengendaranya pada hari Sabtu dini Hari 26/5 2012.http://bandung.detik.com/read/2012/05/27/120154/1925700/486/polisi-jaring-44-pembalap-liar-di-jalan-soekarno-hatta

Rabu, 07 Maret 2012

SOSIALISASI PEMBENTUKAN BHAYANGKARA RW

Para Ketua RW sedang mengisi buku tamu/undangan
untuk mengikuti Sosialisi Bhayangkara RW di Kec. Buahbatu

Kompol Maria (Kapolsek Buahbatu) didampingi oleh Wakapolsek AKP  Sumi
dan Sekcam Buahbatu sedang mensosialisasikan rencana Pembentukan
Bhayangkara RW di Wil. Kec. Buahbatu

POLSEK SEBAGAI LINI TERDEPAN INSTITUSI KEPOLISIAN kini tambah dekat lagi dengan masyarakat dengan hadirnya BHAYANGKARA RW, setiap anggota di POLSEK BUAHBATU saat ini disamping melaksanakan tugasnya sehari hari mereka diberikan tugas sebagai BHAYANGKARA RW. Artinya setiap personel Bintara POLSEK BUAHBATU masing-masing memegang salah satu RW. Kecamatan Buahbatu sendiri yang identik dengan Wilayah Hukum Polsek Buahbatu saat ini memiliki 4 Kelurahan yang terdiri dari 55 RW. Setiap kelurahan dibina oleh 1 orang Bintara Pembina Kamtibmas yang dibantu oleh 3 orang rekan Polisi Pembantu Babinkamtibmas dan di masing-masing RW ditugaskan 1 orang anggota khusus untuk membantu dan menjadi mitra Ketua RW dalam melaksanakan tugasnya. 

Para Ketua RW didampingi Bintara yang ditunjuk sedang
mendengarkan arahan sosialisasi Bhayangkara RW

Kapolsek Buahbatu Kompol Maria pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2012 menyampaikan/mensosialisasikan  gagasannya akan kehadiran Bhayangkara RW tersebut khusus di Wilayah Kecamatan Buahbatu. Tugas BHAYANGKARA RW menurut Kompol Maria antara lain secara berkala  petugas harus menyambangi Ketua RW atau para tokoh masyarakat/tokoh agama, Tokoh pemuda, organisasi kemasrakatan dan para Ketua RT. Dari hasil sambangnya tersebut diharapkan Bahayangkara RW dapat menghimpun aspirasi-aspirasi masyarakat ataupun permasalahan permasalahan yang terjadi di lingkungan RW binaannya. Bhayangkara RW sedapat mungkin harus bisa memecahkan persoalannya bersama-sama dengan masyarakat (termasuk di dalamnya FKPM) setempat sehingga situasi lingkungan di wilayah RW binaannya selalu dalam keadaan kondusif.



Kapolsek Buahbatu Kompol Maria sedang berjabata tangan dengan
para Ketua RW se Kec. Buahbatu


SERBA SERBI DOKUMENTASI KEGIATAN SOSIALISASI BHAYANGKARA RW

Kanit Binmas Polsek Buahbatu beserta Staff Sium Briptu Galih
Sedang Menyiapkan bahan paparan Kapolsek dalam rangka
Sosialisasi Pembentukan Ba RW

Alhamdulillah pak RW abdi tiasa tepang langsung sareng bapak di dieu .....
Briptu Angga anggota Satreskrim 


Insya Allah Pak RW ....... abdi  bade sambang ka RW bapak
siapkeun we kulub hui karesep abdi ......he...he.....
demikian akrabnya BA RW dengan Pak RW binaannya


Polsek Buahbatu memiliki 6 Polwan Tangguh
siap untuk mensukseskan program Bhayangkara RW
(Sebagai seksi konsumsi .......ha....ha....)


BIN KUAT PERS MODAL DASAR PELAYANAN PRIMA



Dalam pelaksanaan pelayanan kepolisian, Polsek merupakan ujung tombak kepolisian yang berada pada level paling bawah (organisatoris) namun Polsek paling terdepan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Aparatur Polsek senantiasa mau tidak mau  harus mampu mengantongi sejumlah keterampilan dan pengetahuan semua fungsi yang diemban dalam rangka melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat di sektor penugasannya. Polsek ibarat keranjang sampah, hampir semua permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umumnya melapor kepada kepolisian terdekat dan terdepan (Polsek). Mulai dari tukang martabak sampai pada permasalahan martabat, bahkan orang urbanis yang datang ke kota atau sebaliknya manakala kehabisan uang/ongkos pasti datang ke kantor Polsek, kasus kasus KDRT, anak hilang, pelecehan seksual, curanmor,penipuan, penggelapan, tabrak lari, pencurian ringan sampai dengan pencurian berat, penganiayaan, berandalan bermotor, dan segudang permasalahan sosial lainnya.


Menyadari akan tugas dan tanggung jawab personel polsek yang cukup berat di era reformasi saat ini, Kompol MARIA HORET HERA, S.H. sebagai Kapolsek Buahbatu mencermati akan kebutuhan anggotanya sebagai personel polsek yang harus siap sedia manakala dibutuhkan/diperlukan oleh masyarakat. Pada saat action melayani masyarakat personel polsek beserta seluruh peralatan dan perlengkapannya harus selalu siap siaga, termasuk kesiapan diri para personelnya baik menyangkut fisik (kesehatan) personel juga administrasinya.


Secara berkala setiap hari Kamis Pagi Kapolsek Buahbatu Kompol Maria beserta seluruh perwira pembantunya secara cermat memeriksa kesiapan para personelnya termasuk peralatan dan perlengkapan tugasnya.

Minggu, 04 Maret 2012

Kompol MARIA Mengawali AKTIFITAS sebgai KAPOLSEK, Silaturahmi kepada Tokoh Masyarakat



Mengawali tugasnya sebagai KAPOLSEK BUAHABTU yang baru, Kompol MARIA HORET HERA, S.H. menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke Pimpinan Pondok Pesanteren Cijawura di Jl. Rancabolang Bandung. Dalam kesempatan tersebut Kompol MARIA didampingi oleh Wakapolsek AKP SUMI dan beberapa anggotanya memperkenalkan diri kepada sesepuh pesantren Bp. KH AMIN FAQIH serta memohon dukungan dan do'a restunya kepada para tokoh masyarakat agar dalam menjalankan tugasnya sebagai Kapolsek Buahbatu mendapatkan dukungan moril dari masyarakat. Sementara bapak KH AMIN FAQIH memberikan wejangannya bahwa silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta dan interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang, Bp. KH AMIN FAQIH juga mengucapkan terimakasih atas kunjungan Kapolsek baru kepada lingkungan pesantren yang dipimpinnya. Bp. KH AMIN FAQIH juga berpesan agar silaturahmi ini juga agar berkesinambungan termasuk kepada tokoh tokoh lain baik tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama serta ormas-ormas yang ada di Wil. Kecamatan  Buahbatu.



PISAH SAMBUT KAPOLSEK BUAHBATU


Jabatan Kapolsek Buahbatu bergeser. Jabatan semula yang dijabat Kompol IJANG SAFEI, S.Pd., S.H. resmi diserahterimakan kepada penggantinya Kompol MARIA HORET HERA, S.H.. Acara serah terima jabatan (sertijab) berlangsung khidmat di Mapolrestabes Bandung, Kamis (23/2) lalu.
Kompol IJANG sendiri yang  menjabat selama hampir 2 tahun, akan mengemban tugas baru sebagai Kabag Ops Polres Cimahi. Sementara Kompol MARIA sebelumnya menjabat sebagai Ka Subbag BPKB Ditlantas Polda Jabar.
Setelah dilaksanakan acara resmi Serah Terima Jabatan tersebut keluarga besar Polsek Buahbatu mengadakan acara Kenal Pamit atau Pisah Sambut antara Kapolsek sebelumnya Kompol IJANG dan Kapolsek pengganti Kompol MARIA. Kegiatan pisah sambut yang dipimpin oleh Wakapolsek AKP SUMI, S.H. dilaksanakan dihalaman Mapolsek Buahbatu Jl. Ciwastra yang berlangsung cukup hangat dan meriah, acara ini juga dihadiri selain oleh keluarga besar Polsek Buahbatu juga para tamu undangan antara lain para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pejabat Muspida serta instansi terkait yang ada di wilayah Kecamatan Buahbatu.


Kompol IJANG SAFE'I dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh Muspika dan masyarakat Buahbatu jika selama kepemimpinannya ada yang tidak berkenan dan mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya serta  mohon do'a restunya untuk mengemban tugas berbakti kepada nusa dan bangsa sebagai Kabag Ops di Polres Cimahi. Sementara Kompol MARIA penggantinya dalam sambutannya mengajak kepada seluruh anggota, muspika dan masyarakat buahbatu untuk menjaga agar Buahbatu untuk tetap aman dan kondusif dan meminta dukungannya dari semua pihak termasuk didalamnya instansi terkait yang ada di wilayah Kecamatan Buahbatu.


Selasa, 31 Januari 2012

Polsek Buahbatu Laksanakan Gerakan Nasional Indonesia Bersih mulai dari Lingkungannya Sendirii

   Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan standar kebersihan lingkungan di Indonesia sesuai pencanangan GNIB yang langsung dilakukan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sesuai instruksi dari  Kapolri  Jenderal Timur Pradopo yang menginstruksikan keseluruh jajaran untuk melakukan hal yang sama di daerah masing-masing,  Polsek Buahbatu Polrestabes Bandung salah satu lini terdepan dalam melayani masyarakat di bidang kepolisian  ikut mendukung dan berperan serta dalam aksi Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) dengan melaksanakan kegiatan bhakti sosial terutama dimulai dari lingkungannya sendiri, berbenah diri mulai dari ruangan - ruangan yang ada di dalam kantor sampai dengan halamannya walaupun Kondisi Fisik Mapolsek Buahbatu sudah tergolong cukup tua dan bahkan apabila hujan lebat sudah menjadi langganan terkena banjir masuk ke ruangan Mapolsek dengan ketinggian air antara 20 s/d 30 cm namun keseharian Polsek Buahbatu dalam rangka melayani masyarakat selalu berupaya untuk bersih.
   Berkat adanya program GNIB di lingkungan Polri ini tentunya telah membuahkan hasil bagi Polsek Buahbatu karena saat ini  berkat kerjasama dari seluruh anggota dan partisipasi masyarakat kini Polsek Buahbatu sudah sedikit berubah dan tidak kebanjiran lagi tutur Kapolsek Buahbatu Kompol IJANG SAFE'I, S.Pd., S.H. Selain berbenah diri di Lingkungannya dalam rangka mendukung GNIB juga melaksanakan gerakan penanaman pohon di wilayah hukum Polsek Buahbatu yang diserahkan kepada para ketua RW yang tersebar di empat kelurahan. 


Jumat, 20 Januari 2012

BERITA KRIMINALITAS : Penemuan dua potong tangan manusia

BUAHBATU - Pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekitar pukul 07.00 Wib Bapak Atang Kosasih (74) seorang pemulung kayu bekas secara tidak disengaja pada saat melaksanakan aktifitas hariannya menemukan dua potongan tangan manusia di tepi anak sungai Cikapundung betulan RT 04 RW 03 Kel. Cijawura Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Kedua potongan tangan manusia tersebut ditemukan secara terpisah dengan jarak tidak jauh dari 10 meter, untuk memastikannya Atang mengambil potongan tangan tersebut dan dipindahkan ke tempat yang kering. Setelah mendapatkan laporan dari warga Polsek Buahbatu kemudian mendatangi TKP. Guna penyelidikan lebih lanjut potongan tangan tersebut dibawa ke Polsekbuahbatu sekitar pukul 09.00 Wib dan kemudian diidentifikasi oleh Tim Identifikasi Sat Reskrim Polrestabes Bandung kemudian selanjutnya potongan tersebut di bawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk pemeriksaan/identifikasi lebih lanjut.


Selasa, 17 Januari 2012

Berita Kriminalitas : Rumah Konsul Prancis Dirampok


Tiga Perampok Rumah Konsul Prancis Masih Berkeliaran

BANDUNG, (PRLM).- Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, masih terus memburu tiga orang pelaku yang menyatroni kediaman Konsul Kehormatan Prancis M. Philippe Germain-Vigliano di Jalan Ciumbuleuit No. 112 A, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jumat (13/1/12) pukul 4.00 WIB.
Polisi pun mengaku, kesulitan mengidentifikasi sidik jari para pelaku. Pasalnya, sejumlah barang di rumah yang diduga disentuh pelaku, sudah terdapat banyak sidik jari.
"Sidik jari memang ada. Namun, kami kesulitan mengidentifikasinya. Sebab, barang yang diduga disentuh pelaku, sudah disentuh juga oleh para penghuni rumah tersebut," ucap Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Wijonarko, melalui Wakil Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung, Komisaris Agung Masloman, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (17/1/12).
Dijelaskan dia, barang yang diduga disentuh pelaku, seperti pegangan pintu, dan barang lainnya. Namun, saat diperiksa sidik jari yang ada di benda tersebut, sudah bercampur dengan orang lain, di antaranya penghuni rumah.
Walau kesulitan mengidentifikasi sidik jari pelaku, diakui Agung, pihaknya tetap terus menyelidiki kasus tersebut. "Kita tetap memburu para pelaku. Besar harapan, dalam waktu dekat ini dapat segera ditangkap," ucapnya.
Menurut Wijonarko, dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian oleh a***g pelacak, diketahui pelaku kabur ke arah Jalan Ciumbuleuit bawah. "Dari endusan a***g pelacak, diketahui pelaku melarikan diri ke arah kiri rumah, atau ke arah bawah (persimpangan Gandok red.). Namun, saya belum dapat memastikan arah kaburnya," jelasnya. (A-195/A-88)***

Sumber Berita : http://www.pikiran-rakyat.com

Berita Kriminalitas : Perampok MINI MARKET Nyandu Narkoba

KRIMINALITAS
Perampok Minimarket Nyandu Narkoba
 

Rabu, 18 Januari 2012
JAKARTA (Suara Karya): Polisi telah meringkus empat pelaku perampokan sejumlah minimarket di Jakarta dan sekitarnya. Motif perampokan adalah para pelaku ingin cepat mendapatkan uang tunai untuk memenuhi kecanduan mereka terhadap narkoba, di samping untuk membayar utang yang sedang dialami salah satu pelaku.


Dalam menjalankan aksinya, mereka memanfaatkan kelemahan sistem pengamanan minimarket yang tidak dilengkapi petugas satpam dan kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV). Sukses melakukan aksi pertama, membuat mereka ketagihan sehingga melakukan aksi berikutnya hingga sembilan kali sebelum akhirnya mereka diringkus polisi.
"Mereka melakukan aksi setelah mempelajari sistem pengamanan minimarket dengan berpura-pura menjadi pembeli," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol kepada pers di Jakarta, Selasa (17/1).
Dari lima tersangka, polisi menangkap empat orang, yakni Pasha (25), Tato (38), Rio (29), dan Lili (27). Lili merupakan istri Pasha. Sedangkan satu tersangka menjadi buron polisi berinisial I berjenis kelamin perempuan. I adalah kekasih Rio. Dua pelaku ikut membantu perampokan dengan berpura-pura belanja sambil mencari informasi.
Semua tersangka ditengarai pecandu narkoba, mengingat beberapa di antara mereka diringkus di sarang narkoba di Cengkareng, Jakarta Barat. Selain harus memenuhi kecanduan narkoba, salah satu tersangka, yakni Rio, punya utang sekitar Rp 7,5 juta sehingga dia nekat mencari uang dengan melakukan aksi perampokan minimarket.
Lebih lanjut Yoyol yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Kombes Gatot Edi dan Kabid Humas Polda Kombes Rikwanto menjelaskan, sejumlah anggota komplotan mengamati pengamanan sasaran yang hendak dituju secara cepat. Komplotan ini setidaknya sudah beraksi di sembilan minimarket di DKI Jakarta. Total uang yang mereka gasak mencapai Rp 30 juta.
Minimarket yang beroperasi 24 jam menjadi sasaran empuk, menurut Yoyol, lantaran relatif mudah dirampok. "Dalam sembilan kali aksi, tak sekali pun aksi mereka terekam kamera pengintai closed circuit television," kata Yoyol yang dibenarkan Kasat Reskrim Polres AKBP Hengki Haryadi.
Ketika beraksi, mereka membawa pistol laras pendek untuk menakut-nakuti penjaga toko. Pistol itu kadang berupa airsoft gun, senjata mainan ataupun rakitan. Komplotan ini beraksi pada 2011-2012. Saat beraksi, mereka tidak selalu berkelompok, melainkan bisa sendiri-sendiri.
Pelaku yang berpura-pura belanja biasanya memberi kode kepada temannya untuk memulai aksi. Setelah itu, bersama temannya, pelaku menodongkan senjata. Mereka lalu mengincar brankas berisi uang hasil transaksi. Untuk menutupi identitas, komplotan ini biasa mengenakan masker.
Menurut pengakuan tersangka, minimarket yang menjadi sasaran, antara lain, Alfa Express Jalan Bendungan Jago, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan pelaku Pasha dan Rio (kerugian Rp 1.215.000). Kemudian Circle K di Jalan Kebon Kacang IX RT 03/05, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1) dengan pelaku Pasha (kerugian Rp 1.348.800). Indomaret Jalan Paseban Raya Nomor 65 RT 02/07, Paseban, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1), dengan pelaku Pasha dan Tato (kerugian Rp 800.000). (Sadono)


Sumber Berita : http://www.suarakarya-online.com

Berita Kriminalitas : Pembunuhan Sadis di Wisma Kampus UM Malang


Pembunuhan Sadis di Wisma Kampus UM Malang

Posted by lihatberita | Pada : 6:00 PM
MALANG – Anggota Polres Malang Kota dituntut untuk terus siaga. Bagaimana tidak, baru delapan hari berselang dua kasus pembunuhan terjadi. Pertama pembunuhan dengan korban Adrian Jay Pereira, 22 tahun, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya (Unibraw) asal Slangor Malaysia, Senin (7/11) malam lalu. Kemarin, pembunuhan kembali terjadi. Korbannya Filsa Kurnianto, 15 tahun, warga Jalan Bantaran Gg IIIB, Kota Malang.

Filsa ditemukan tidak bernyawa di bangunan bekas wisma Ambarawa, Jalan Ambarawa Dalam 3 RW03 Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru.

ABG ini tewas dalam posisi tubuhnya miring ke kiri dan kedua kakinya menekuk, dengan salah satu kaku jatuh ke saluran air, dengan sekujur tubuh bersimbah darah.
Terlihat jelas, pembunuh sangat sadis saat menghabisi nyawa anak muda ini. Kesadisan itu terlihat dari luka yang ditemukan di tubuh korban.

Menurut Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Anton Prasetyo, ada 11 luka ditemukan di sekujur tubuh korban. Tujuh tusukan serta empat luka sayatan. ’’Lukanya, dua luka tusuk di atas dan bawah telinga kiri, satu luka tusuk di leher, dua luka tusuk di dada kiri diduga tembus paru-paru, tiga luka sayatan di lengan kiri, satu luka tusuk di perut kanan, satu luka tusuk di tumit kiri, dan satu luka sayat di jari telunjuk kaki kiri,’’ ungkap Kasat yang kemarin langsung datang untuk melakukan olah TKP.

Terkait kasus pembunuhan ini, tim buser Polres Malang Kota pun langsung bergerak cepat. Hasilnya, pelaku pembunuhan pun dapat diamankan.
Adalah Wahyu Prioutomo, 19 tahun, warga Jalan Jaksa Agung Suprapto Gg I L, Malang. Wahyu ditangkap petugas di IRD RSSA Malang, selang dua jam setelah kejadian. ’’Saat itu tersangka sedang mengobati luka tusuk di kaki kanannya dan langsung kami tangkap,’’ terang Kasat.

Hanya saja, hingga berita ini ditulis, polisi belum dapat memastikan sebab tersangka menghabisi nyawa korban. ’’Lha itu tersangkanya baru diamankan dan belum diperiksa. Tunggu ya,’’ kata alumni Akpol 2003 ini.

Dugaan sementara, Prio nekat membunuh Filsa karena tersinggung, dengan perkataan korban. ’’Informasi awal, sebelumnya Filsa sempat menuduh Prio, telah mengirimkan SMS ke kakaknya, dan melaporkan kegiatan korban yang negatif. Tapi begitu, kami terus mendalami. Karena selain salah paham itu kami juga mendapat informasi jika sebelumnya korban sempat mengirimkan SMS kepada tersangka, yang isinya menantang berkelahi hingga mati,’’ katanya mantan Kanit SPK Polres Makasar Timur ini.

Dijelaskan Kasat, perbuatan sadis ini sendiri berawal Prio, Filsa dan lima temannya, masing-masing Rio, Tyas, Zen, Gembul dan Dani mendatangi bangunan bekas Wisma Ambarawa, untuk melakukan pesta miras. Saat minum-minum inilah, kemudian antara Filsa dan Prio terjadi perdebatan.

Lantaran terus emosi, Prio pun menyuruh Tyas satu-satunya wanita, untuk pergi meninggalkan TKP. Saat itu Tyas mengajak Rio, siswa kelas 7 SMP Salahudin, yang saat itu juga ikut pesta miras. Namun sebelum pergi, Tyas lebih dulu melihat dari jendela yang berada tidak jatuh dari TKP.

’’Saat itu saksi Tyas, melihat korban sempat memukul dan mencekik leher Prio. Kemudian, korban mengambil pisau, yang langsung ditusukkan dan mengenai betis kanan Prio,’’ ungkap Kasat.

Melihat kejadian tersebut Tyas pun berteriak histeris, hal ini membuat Filsa kaget, dan melihat Tyas. Kesempatan itulah digunakan merebut pisau tersebut dari tangan Filsa. Berhasil direbut, Prio pun menusukkan pisau tersebut dengan membabi buta.
’’Saat tersangka menusukkan pisau, saksi sempat melihat, tapi kemudian pergi naik motor,’’ tambah Kasat.

Prio sendiri usai menghabisi nyawa korban memilih untuk kabur. Bahkan, lantaran panik dia meninggalkan tas, serta satu sepatu miliknya di TKP. Sedangkan pisau yang digunakan membunuh dibuang pelaku di Jalan Pisang Kipas.

Kasus pembunuhan ini sendiri terungkap, setelah petugas mendapatkan keterangan para saksi. Menurut Kasat, begitu mendapat laporan dari warga terkait kasus pembunuhan ini pihaknya langsung datang ke TKP.

’’Dari awal, kami sudah memegang nama Rio, yang kemudian kami amankan. Dari Rio kemudian berkembang kepada tersangka Prio ini,’’ tambah Kasat, yang mengatakan tiga teman Prio yaitu Zen, Gembul, serta Dani hingga saat ini masih kabur.
’’Tersangka kami kenanakan pasal 80 ayat 3 UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,’’ tandasnya

Sumber Berita : http://www.lihatberita.com

Berita Kriminalitas : Perampok Minimarket Jakarta


Perampok Minimarket Jakarta Ternyata Psikopat Pasangan Kekasih Seperti Bonnie and Clyde

Tersangka perampokan minimarket PAT alias P (25) dan RAP alias R (25) punya alasan sendiri kenapa nekat berbuat tindak kejahatan. PAT dan RAP mengaku berasal dari keluarga bermasalah (broken home) lalu hidup sendiri di jalanan dan terlalu malas untuk kuliah karena terlalu senang nyabu.
PAT mengaku setelah kedua orangtuanya bercerai, ia tinggal berpindah-pindah. Terkadang ikut Ayahnya di Padang atau ikut Ibunya di Medan. Sampai akhirnya tahun 2009, PAT memutuskan pergi dari kedua orangtuanya dan hijrah ke Jakarta.
Sesampainya di Jakarta, PAT langsung bergaul di Kampung Ambon, Jakarta Pusat. Di Kampung Ambon inilah, PAT bertemu dengan tersangka lainnya RAP dan MA alias L. PAT pun memulai mencari kerja sebagai penimbang sabu. Sampai akhirnya merampok minimarket bersama RAP dan pacarnya MA.
“Kerja nimbang sabu belum mencukupi. Kosan saja Rp 800 ribu sebulan, mau pindah ke kosan yang murah … gengsi. Makan kami (dengan MA) berdua Rp 50 ribu sehari. Putus asa cari kerja di Jakarta,” akunya.
Serupa seperti PAT. RAP juga mengaku berasal dari keluarga broken. Kedua orangtua RAP bercerai saat usianya 4 tahun. Ia pun lantas dititipin orangtuanya tinggal di rumah tantenya di Jakarta. RAP pun hijrah dari Surabaya. Sampai di tingkat SMP, RAP kabur dari rumah tantenya.
“Ya hidup sendiri di jalanan. Sampai ketemu sama pacar yang mau bayarin biaya hidup,” katanya.
Pacar RAP lantas membiayai hidupnya hingga kuliah. RAP pun kembali ke Surabaya dan dibiayai kuliah oleh pacarnya di sebuah perguruan swasta di Surabaya. Namun kuliah RAP tak sampai selesai.
“Drop out. Terus putus dan pacaran sama yang lain,” jelasnya.
Sebelumnya Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol memerintahkan anggotanya untuk menangkap komplotan perampokan minimarket yang beberapa minggu terakhir sudah meresahkan masyarakat. Dengan dipimpin AKBP Hengki, tim penyidik akhirnya membekuk 4 tersangka.
Keempatnya ditangkap di tempat terpisah. PAT ditangkap pada Senin (16/1) pukul 09.00 WIB di Kampung Ambon. Dari keterangan PAT, pukul 12.30 WIB, tersangka MA alias L ditangkap di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berselang 30 menit, pukul 13.00 WIB, tersangka TA alias T dibekuk. Terakhir, tersangka RAP ditangkap pukul 19.30 WIB saat hendak masuk ke Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Pasangan kekasih PAT alias P (25) dan MA alias L (23) yang merampok minimarket di kawasan Jakarta, ternyata kecanduan narkoba. Begitu juga dengan tersangka lainnya RAP alias R (25), ditengarai terkait dengan jaringan narkotika.
“P dan L mereka kecanduan narkotika. Rata-rata semuanya kecanduan narkotika,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Yoyol mengatakan, PAT dan tersangka TA alias T bekerja di Kampung Ambon sebagai penimbang sabu. “Dia suka nimbang-nimbang narkoba,” kata Yoyol. Sementara menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Hengki Haryadi, tersangka P ditangkap di Kampung Narkoba, Jakarta Barat. “P dan L memang kerjanya di tempat narkoba, tapi ini masih kita dalami,” ujar Hengki.
Bekerja di sebuah event organizer (EO) membuat tersangka perampokan minimarket, RAP alias R (25) masih belum bisa memenuhi kebutuhannya. Apalagi RAP punya utang sebesar Rp 7,5 juta juga di Pegadaian. RAP pun akhirnya mengaku merampok minimarket.
“Saya kerja di EO. Tapi kan kerja di EO nggak rutin dapat penghasilan. Ada utang yang harus dibayar Rp 7,5 juta. Jadi ya butuh uang untuk nutupi utang meskipun lebih sering buat foya-foya sambil nyabu,” ujar RAP .
Menurut RAP, pertama kali ia merampok minimarket yaitu minimarket di Circle-K Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di Kelapa Gading, RAP beraksi bersama PAT alias T (25). “Pertama di Kelapa Gading. Awalnya jalan-jalan. Terus sampai di Kelapa Gading lagi ramai tempatnya (minimarketnya). Terus balik lagi sudah sepi,” jelasnya.
Saat beraksi di Kelapa Gading, pacar RAP, IA juga ikut. Namun RAP mengaku pacarnya tidak tahu menahu mengenai aksinya. Saat aksi berlangsung, IA sedang tidur di dalam mobil. “Dia sebenarnya nggak tahu. Dia tidur. Pas sudah pulang baru saya bangunin dia,” ungkapnya. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Hengki Haryadi mengatakan komplotan ini sudah beraksi setahun terakhir. Motifnya berawal dari uji nyali alias suka mencoba-coba.
Minimarket yang sepi dan tidak memasang Circuit Closed Television (CCTV) menjadi sasaran empuk komplotan perampok, PAT cs. Mereka mensurvei minimarket sebelum beraksi.
“Mereka mengincar minimarket yang sepi, nggak ada satpam dan CCTV-nya,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Yoyol mengatakan kawanan ini melakukan survei lebih dulu ke lokasi sasaran. Survei dilakukan dalam waktu yang singkat. “Hari itu survei, hari itu juga mereka melancarkan aksinya,” ujar Yoyol.
Dalam aksinya, kata Yoyol, masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda. Tersangka P yang merupakan otak perampokan dan tersangka R, bertugas menodongkan senjata airsoft gun.
“Yang lainnya menunggu di dalam mobil atau motor,” imbuhnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Hengki Haryadi menambahkan, tersangka L bertugas sebagai ‘pengepul’ dana hasil kejahatan.
“Dia sempat SMS pacarnya ‘masa cuma segini hasil ngerampok’,” kata Hengki.
Hengki mengatakan kendaraan operasional yang dibawa tersangka yakni motor dan mobil.
“Kadang pakai motor, kadang pakai mobil. Mobil punya tersangka P,” imbuh Hengki.
Setelah datang ke lokasi, dua tersangka yakni P dan R menodongkan senjata airsoft gun ke kasir. Mereka lalu menggasak uang yang ada di meja kasir, juga beberapa barang lain seperti cokelat, susu dan lain-lain.
“Mereka kadang menggunakan masker. Kalau pas bawa motor, mereka masuk ke minimarket menggunakan helm,” lanjutnya.
Usai merampok, kawanan ini lalu membagi-bagikan uang hasil kejahatannya. Rata-rata, uang hasil kejahatan digunakan untuk foya-foya.
Adapun, tersangka sudah melakukan 9 kali perampokan di 9 minimarket berbeda di kawasan DKI Jakarta. Selama aksi itu, mereka telah mengumpulkan uang sebesar Rp 30 juta lebih.
Empat dari lima perampok minimarket yang selama sepekan ini telah meresahkan warga dibekuk. Empat tersangka yakni tiga laki-laki berinisial PAT alias P, TA alias T dan RAP alias R serta seorang perempuan berinisial MA alias L, yang juga kekasih tersangka P.
Salah satu tersangka, RAP alias R mengaku merampok minimarket karena alasan desakan kebutuhan ekonomi. Padahal RAP sendiri bekerja sebagai koordinasi sebuah event organizer (EO).
“R malah bekerja sebagai koordinator event organizer (EO),” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Jakata Pusat, AKBP Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Menurut Hengki, RAP berasal dari keluarga mampu. Begitu juga dengan PAT. Sedangkan tersangka MA, TA, dan IA yang masih buron masih belum jelas keterlibatan mereka ikut dalam aksi perampokan ini.
“Kalau PAT dan MA alias L, mereka baru pulang liburan di Bali terus kehabisan uang, lalu muncul ide merampok. Yang RAP alias R, IA dan TA alias T, belum jelas,” ujarnya.
Seperti diketahui, polisi menangkap empat dari lima pelaku perampokan minimarket di kawasan Jakarta. Tiga tersangka yakni pria berinisial PAT alias P, TA alias T dan RAP alias R serta wanita berinisial MA alias L.
“Tersangka I (perempuan) masih dikejar,” imbuhnya.
Tersangka P ditangkap di Jalan Berlian, Kampung Ambon, Jakarta Barat pada Senin (16/1). Dari keterangan P, polisi berhasil membekuk tersangka T di Jl Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Barat, lalu tersangka R yang ditangkap di Plaza Indonesia dan tersangka L ditangkap di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kawanan ini, setidaknya telah melakukan perampokan di 9 lokasi berbeda di kawasan Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sasaran mereka adalah minimarket.

Sumber Berita : http://detektifromantika.wordpress.com