Powered By Blogger

Selasa, 31 Januari 2012

Polsek Buahbatu Laksanakan Gerakan Nasional Indonesia Bersih mulai dari Lingkungannya Sendirii

   Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan standar kebersihan lingkungan di Indonesia sesuai pencanangan GNIB yang langsung dilakukan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sesuai instruksi dari  Kapolri  Jenderal Timur Pradopo yang menginstruksikan keseluruh jajaran untuk melakukan hal yang sama di daerah masing-masing,  Polsek Buahbatu Polrestabes Bandung salah satu lini terdepan dalam melayani masyarakat di bidang kepolisian  ikut mendukung dan berperan serta dalam aksi Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) dengan melaksanakan kegiatan bhakti sosial terutama dimulai dari lingkungannya sendiri, berbenah diri mulai dari ruangan - ruangan yang ada di dalam kantor sampai dengan halamannya walaupun Kondisi Fisik Mapolsek Buahbatu sudah tergolong cukup tua dan bahkan apabila hujan lebat sudah menjadi langganan terkena banjir masuk ke ruangan Mapolsek dengan ketinggian air antara 20 s/d 30 cm namun keseharian Polsek Buahbatu dalam rangka melayani masyarakat selalu berupaya untuk bersih.
   Berkat adanya program GNIB di lingkungan Polri ini tentunya telah membuahkan hasil bagi Polsek Buahbatu karena saat ini  berkat kerjasama dari seluruh anggota dan partisipasi masyarakat kini Polsek Buahbatu sudah sedikit berubah dan tidak kebanjiran lagi tutur Kapolsek Buahbatu Kompol IJANG SAFE'I, S.Pd., S.H. Selain berbenah diri di Lingkungannya dalam rangka mendukung GNIB juga melaksanakan gerakan penanaman pohon di wilayah hukum Polsek Buahbatu yang diserahkan kepada para ketua RW yang tersebar di empat kelurahan. 


Jumat, 20 Januari 2012

BERITA KRIMINALITAS : Penemuan dua potong tangan manusia

BUAHBATU - Pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekitar pukul 07.00 Wib Bapak Atang Kosasih (74) seorang pemulung kayu bekas secara tidak disengaja pada saat melaksanakan aktifitas hariannya menemukan dua potongan tangan manusia di tepi anak sungai Cikapundung betulan RT 04 RW 03 Kel. Cijawura Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Kedua potongan tangan manusia tersebut ditemukan secara terpisah dengan jarak tidak jauh dari 10 meter, untuk memastikannya Atang mengambil potongan tangan tersebut dan dipindahkan ke tempat yang kering. Setelah mendapatkan laporan dari warga Polsek Buahbatu kemudian mendatangi TKP. Guna penyelidikan lebih lanjut potongan tangan tersebut dibawa ke Polsekbuahbatu sekitar pukul 09.00 Wib dan kemudian diidentifikasi oleh Tim Identifikasi Sat Reskrim Polrestabes Bandung kemudian selanjutnya potongan tersebut di bawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk pemeriksaan/identifikasi lebih lanjut.


Selasa, 17 Januari 2012

Berita Kriminalitas : Rumah Konsul Prancis Dirampok


Tiga Perampok Rumah Konsul Prancis Masih Berkeliaran

BANDUNG, (PRLM).- Jajaran Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, masih terus memburu tiga orang pelaku yang menyatroni kediaman Konsul Kehormatan Prancis M. Philippe Germain-Vigliano di Jalan Ciumbuleuit No. 112 A, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jumat (13/1/12) pukul 4.00 WIB.
Polisi pun mengaku, kesulitan mengidentifikasi sidik jari para pelaku. Pasalnya, sejumlah barang di rumah yang diduga disentuh pelaku, sudah terdapat banyak sidik jari.
"Sidik jari memang ada. Namun, kami kesulitan mengidentifikasinya. Sebab, barang yang diduga disentuh pelaku, sudah disentuh juga oleh para penghuni rumah tersebut," ucap Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Wijonarko, melalui Wakil Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung, Komisaris Agung Masloman, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (17/1/12).
Dijelaskan dia, barang yang diduga disentuh pelaku, seperti pegangan pintu, dan barang lainnya. Namun, saat diperiksa sidik jari yang ada di benda tersebut, sudah bercampur dengan orang lain, di antaranya penghuni rumah.
Walau kesulitan mengidentifikasi sidik jari pelaku, diakui Agung, pihaknya tetap terus menyelidiki kasus tersebut. "Kita tetap memburu para pelaku. Besar harapan, dalam waktu dekat ini dapat segera ditangkap," ucapnya.
Menurut Wijonarko, dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian oleh a***g pelacak, diketahui pelaku kabur ke arah Jalan Ciumbuleuit bawah. "Dari endusan a***g pelacak, diketahui pelaku melarikan diri ke arah kiri rumah, atau ke arah bawah (persimpangan Gandok red.). Namun, saya belum dapat memastikan arah kaburnya," jelasnya. (A-195/A-88)***

Sumber Berita : http://www.pikiran-rakyat.com

Berita Kriminalitas : Perampok MINI MARKET Nyandu Narkoba

KRIMINALITAS
Perampok Minimarket Nyandu Narkoba
 

Rabu, 18 Januari 2012
JAKARTA (Suara Karya): Polisi telah meringkus empat pelaku perampokan sejumlah minimarket di Jakarta dan sekitarnya. Motif perampokan adalah para pelaku ingin cepat mendapatkan uang tunai untuk memenuhi kecanduan mereka terhadap narkoba, di samping untuk membayar utang yang sedang dialami salah satu pelaku.


Dalam menjalankan aksinya, mereka memanfaatkan kelemahan sistem pengamanan minimarket yang tidak dilengkapi petugas satpam dan kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV). Sukses melakukan aksi pertama, membuat mereka ketagihan sehingga melakukan aksi berikutnya hingga sembilan kali sebelum akhirnya mereka diringkus polisi.
"Mereka melakukan aksi setelah mempelajari sistem pengamanan minimarket dengan berpura-pura menjadi pembeli," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol kepada pers di Jakarta, Selasa (17/1).
Dari lima tersangka, polisi menangkap empat orang, yakni Pasha (25), Tato (38), Rio (29), dan Lili (27). Lili merupakan istri Pasha. Sedangkan satu tersangka menjadi buron polisi berinisial I berjenis kelamin perempuan. I adalah kekasih Rio. Dua pelaku ikut membantu perampokan dengan berpura-pura belanja sambil mencari informasi.
Semua tersangka ditengarai pecandu narkoba, mengingat beberapa di antara mereka diringkus di sarang narkoba di Cengkareng, Jakarta Barat. Selain harus memenuhi kecanduan narkoba, salah satu tersangka, yakni Rio, punya utang sekitar Rp 7,5 juta sehingga dia nekat mencari uang dengan melakukan aksi perampokan minimarket.
Lebih lanjut Yoyol yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Kombes Gatot Edi dan Kabid Humas Polda Kombes Rikwanto menjelaskan, sejumlah anggota komplotan mengamati pengamanan sasaran yang hendak dituju secara cepat. Komplotan ini setidaknya sudah beraksi di sembilan minimarket di DKI Jakarta. Total uang yang mereka gasak mencapai Rp 30 juta.
Minimarket yang beroperasi 24 jam menjadi sasaran empuk, menurut Yoyol, lantaran relatif mudah dirampok. "Dalam sembilan kali aksi, tak sekali pun aksi mereka terekam kamera pengintai closed circuit television," kata Yoyol yang dibenarkan Kasat Reskrim Polres AKBP Hengki Haryadi.
Ketika beraksi, mereka membawa pistol laras pendek untuk menakut-nakuti penjaga toko. Pistol itu kadang berupa airsoft gun, senjata mainan ataupun rakitan. Komplotan ini beraksi pada 2011-2012. Saat beraksi, mereka tidak selalu berkelompok, melainkan bisa sendiri-sendiri.
Pelaku yang berpura-pura belanja biasanya memberi kode kepada temannya untuk memulai aksi. Setelah itu, bersama temannya, pelaku menodongkan senjata. Mereka lalu mengincar brankas berisi uang hasil transaksi. Untuk menutupi identitas, komplotan ini biasa mengenakan masker.
Menurut pengakuan tersangka, minimarket yang menjadi sasaran, antara lain, Alfa Express Jalan Bendungan Jago, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan pelaku Pasha dan Rio (kerugian Rp 1.215.000). Kemudian Circle K di Jalan Kebon Kacang IX RT 03/05, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1) dengan pelaku Pasha (kerugian Rp 1.348.800). Indomaret Jalan Paseban Raya Nomor 65 RT 02/07, Paseban, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1), dengan pelaku Pasha dan Tato (kerugian Rp 800.000). (Sadono)


Sumber Berita : http://www.suarakarya-online.com

Berita Kriminalitas : Pembunuhan Sadis di Wisma Kampus UM Malang


Pembunuhan Sadis di Wisma Kampus UM Malang

Posted by lihatberita | Pada : 6:00 PM
MALANG – Anggota Polres Malang Kota dituntut untuk terus siaga. Bagaimana tidak, baru delapan hari berselang dua kasus pembunuhan terjadi. Pertama pembunuhan dengan korban Adrian Jay Pereira, 22 tahun, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya (Unibraw) asal Slangor Malaysia, Senin (7/11) malam lalu. Kemarin, pembunuhan kembali terjadi. Korbannya Filsa Kurnianto, 15 tahun, warga Jalan Bantaran Gg IIIB, Kota Malang.

Filsa ditemukan tidak bernyawa di bangunan bekas wisma Ambarawa, Jalan Ambarawa Dalam 3 RW03 Kelurahan Sumbersari, Lowokwaru.

ABG ini tewas dalam posisi tubuhnya miring ke kiri dan kedua kakinya menekuk, dengan salah satu kaku jatuh ke saluran air, dengan sekujur tubuh bersimbah darah.
Terlihat jelas, pembunuh sangat sadis saat menghabisi nyawa anak muda ini. Kesadisan itu terlihat dari luka yang ditemukan di tubuh korban.

Menurut Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Anton Prasetyo, ada 11 luka ditemukan di sekujur tubuh korban. Tujuh tusukan serta empat luka sayatan. ’’Lukanya, dua luka tusuk di atas dan bawah telinga kiri, satu luka tusuk di leher, dua luka tusuk di dada kiri diduga tembus paru-paru, tiga luka sayatan di lengan kiri, satu luka tusuk di perut kanan, satu luka tusuk di tumit kiri, dan satu luka sayat di jari telunjuk kaki kiri,’’ ungkap Kasat yang kemarin langsung datang untuk melakukan olah TKP.

Terkait kasus pembunuhan ini, tim buser Polres Malang Kota pun langsung bergerak cepat. Hasilnya, pelaku pembunuhan pun dapat diamankan.
Adalah Wahyu Prioutomo, 19 tahun, warga Jalan Jaksa Agung Suprapto Gg I L, Malang. Wahyu ditangkap petugas di IRD RSSA Malang, selang dua jam setelah kejadian. ’’Saat itu tersangka sedang mengobati luka tusuk di kaki kanannya dan langsung kami tangkap,’’ terang Kasat.

Hanya saja, hingga berita ini ditulis, polisi belum dapat memastikan sebab tersangka menghabisi nyawa korban. ’’Lha itu tersangkanya baru diamankan dan belum diperiksa. Tunggu ya,’’ kata alumni Akpol 2003 ini.

Dugaan sementara, Prio nekat membunuh Filsa karena tersinggung, dengan perkataan korban. ’’Informasi awal, sebelumnya Filsa sempat menuduh Prio, telah mengirimkan SMS ke kakaknya, dan melaporkan kegiatan korban yang negatif. Tapi begitu, kami terus mendalami. Karena selain salah paham itu kami juga mendapat informasi jika sebelumnya korban sempat mengirimkan SMS kepada tersangka, yang isinya menantang berkelahi hingga mati,’’ katanya mantan Kanit SPK Polres Makasar Timur ini.

Dijelaskan Kasat, perbuatan sadis ini sendiri berawal Prio, Filsa dan lima temannya, masing-masing Rio, Tyas, Zen, Gembul dan Dani mendatangi bangunan bekas Wisma Ambarawa, untuk melakukan pesta miras. Saat minum-minum inilah, kemudian antara Filsa dan Prio terjadi perdebatan.

Lantaran terus emosi, Prio pun menyuruh Tyas satu-satunya wanita, untuk pergi meninggalkan TKP. Saat itu Tyas mengajak Rio, siswa kelas 7 SMP Salahudin, yang saat itu juga ikut pesta miras. Namun sebelum pergi, Tyas lebih dulu melihat dari jendela yang berada tidak jatuh dari TKP.

’’Saat itu saksi Tyas, melihat korban sempat memukul dan mencekik leher Prio. Kemudian, korban mengambil pisau, yang langsung ditusukkan dan mengenai betis kanan Prio,’’ ungkap Kasat.

Melihat kejadian tersebut Tyas pun berteriak histeris, hal ini membuat Filsa kaget, dan melihat Tyas. Kesempatan itulah digunakan merebut pisau tersebut dari tangan Filsa. Berhasil direbut, Prio pun menusukkan pisau tersebut dengan membabi buta.
’’Saat tersangka menusukkan pisau, saksi sempat melihat, tapi kemudian pergi naik motor,’’ tambah Kasat.

Prio sendiri usai menghabisi nyawa korban memilih untuk kabur. Bahkan, lantaran panik dia meninggalkan tas, serta satu sepatu miliknya di TKP. Sedangkan pisau yang digunakan membunuh dibuang pelaku di Jalan Pisang Kipas.

Kasus pembunuhan ini sendiri terungkap, setelah petugas mendapatkan keterangan para saksi. Menurut Kasat, begitu mendapat laporan dari warga terkait kasus pembunuhan ini pihaknya langsung datang ke TKP.

’’Dari awal, kami sudah memegang nama Rio, yang kemudian kami amankan. Dari Rio kemudian berkembang kepada tersangka Prio ini,’’ tambah Kasat, yang mengatakan tiga teman Prio yaitu Zen, Gembul, serta Dani hingga saat ini masih kabur.
’’Tersangka kami kenanakan pasal 80 ayat 3 UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,’’ tandasnya

Sumber Berita : http://www.lihatberita.com

Berita Kriminalitas : Perampok Minimarket Jakarta


Perampok Minimarket Jakarta Ternyata Psikopat Pasangan Kekasih Seperti Bonnie and Clyde

Tersangka perampokan minimarket PAT alias P (25) dan RAP alias R (25) punya alasan sendiri kenapa nekat berbuat tindak kejahatan. PAT dan RAP mengaku berasal dari keluarga bermasalah (broken home) lalu hidup sendiri di jalanan dan terlalu malas untuk kuliah karena terlalu senang nyabu.
PAT mengaku setelah kedua orangtuanya bercerai, ia tinggal berpindah-pindah. Terkadang ikut Ayahnya di Padang atau ikut Ibunya di Medan. Sampai akhirnya tahun 2009, PAT memutuskan pergi dari kedua orangtuanya dan hijrah ke Jakarta.
Sesampainya di Jakarta, PAT langsung bergaul di Kampung Ambon, Jakarta Pusat. Di Kampung Ambon inilah, PAT bertemu dengan tersangka lainnya RAP dan MA alias L. PAT pun memulai mencari kerja sebagai penimbang sabu. Sampai akhirnya merampok minimarket bersama RAP dan pacarnya MA.
“Kerja nimbang sabu belum mencukupi. Kosan saja Rp 800 ribu sebulan, mau pindah ke kosan yang murah … gengsi. Makan kami (dengan MA) berdua Rp 50 ribu sehari. Putus asa cari kerja di Jakarta,” akunya.
Serupa seperti PAT. RAP juga mengaku berasal dari keluarga broken. Kedua orangtua RAP bercerai saat usianya 4 tahun. Ia pun lantas dititipin orangtuanya tinggal di rumah tantenya di Jakarta. RAP pun hijrah dari Surabaya. Sampai di tingkat SMP, RAP kabur dari rumah tantenya.
“Ya hidup sendiri di jalanan. Sampai ketemu sama pacar yang mau bayarin biaya hidup,” katanya.
Pacar RAP lantas membiayai hidupnya hingga kuliah. RAP pun kembali ke Surabaya dan dibiayai kuliah oleh pacarnya di sebuah perguruan swasta di Surabaya. Namun kuliah RAP tak sampai selesai.
“Drop out. Terus putus dan pacaran sama yang lain,” jelasnya.
Sebelumnya Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Angesta Romano Yoyol memerintahkan anggotanya untuk menangkap komplotan perampokan minimarket yang beberapa minggu terakhir sudah meresahkan masyarakat. Dengan dipimpin AKBP Hengki, tim penyidik akhirnya membekuk 4 tersangka.
Keempatnya ditangkap di tempat terpisah. PAT ditangkap pada Senin (16/1) pukul 09.00 WIB di Kampung Ambon. Dari keterangan PAT, pukul 12.30 WIB, tersangka MA alias L ditangkap di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berselang 30 menit, pukul 13.00 WIB, tersangka TA alias T dibekuk. Terakhir, tersangka RAP ditangkap pukul 19.30 WIB saat hendak masuk ke Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Pasangan kekasih PAT alias P (25) dan MA alias L (23) yang merampok minimarket di kawasan Jakarta, ternyata kecanduan narkoba. Begitu juga dengan tersangka lainnya RAP alias R (25), ditengarai terkait dengan jaringan narkotika.
“P dan L mereka kecanduan narkotika. Rata-rata semuanya kecanduan narkotika,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Yoyol mengatakan, PAT dan tersangka TA alias T bekerja di Kampung Ambon sebagai penimbang sabu. “Dia suka nimbang-nimbang narkoba,” kata Yoyol. Sementara menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Hengki Haryadi, tersangka P ditangkap di Kampung Narkoba, Jakarta Barat. “P dan L memang kerjanya di tempat narkoba, tapi ini masih kita dalami,” ujar Hengki.
Bekerja di sebuah event organizer (EO) membuat tersangka perampokan minimarket, RAP alias R (25) masih belum bisa memenuhi kebutuhannya. Apalagi RAP punya utang sebesar Rp 7,5 juta juga di Pegadaian. RAP pun akhirnya mengaku merampok minimarket.
“Saya kerja di EO. Tapi kan kerja di EO nggak rutin dapat penghasilan. Ada utang yang harus dibayar Rp 7,5 juta. Jadi ya butuh uang untuk nutupi utang meskipun lebih sering buat foya-foya sambil nyabu,” ujar RAP .
Menurut RAP, pertama kali ia merampok minimarket yaitu minimarket di Circle-K Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di Kelapa Gading, RAP beraksi bersama PAT alias T (25). “Pertama di Kelapa Gading. Awalnya jalan-jalan. Terus sampai di Kelapa Gading lagi ramai tempatnya (minimarketnya). Terus balik lagi sudah sepi,” jelasnya.
Saat beraksi di Kelapa Gading, pacar RAP, IA juga ikut. Namun RAP mengaku pacarnya tidak tahu menahu mengenai aksinya. Saat aksi berlangsung, IA sedang tidur di dalam mobil. “Dia sebenarnya nggak tahu. Dia tidur. Pas sudah pulang baru saya bangunin dia,” ungkapnya. Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Hengki Haryadi mengatakan komplotan ini sudah beraksi setahun terakhir. Motifnya berawal dari uji nyali alias suka mencoba-coba.
Minimarket yang sepi dan tidak memasang Circuit Closed Television (CCTV) menjadi sasaran empuk komplotan perampok, PAT cs. Mereka mensurvei minimarket sebelum beraksi.
“Mereka mengincar minimarket yang sepi, nggak ada satpam dan CCTV-nya,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Yoyol mengatakan kawanan ini melakukan survei lebih dulu ke lokasi sasaran. Survei dilakukan dalam waktu yang singkat. “Hari itu survei, hari itu juga mereka melancarkan aksinya,” ujar Yoyol.
Dalam aksinya, kata Yoyol, masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda. Tersangka P yang merupakan otak perampokan dan tersangka R, bertugas menodongkan senjata airsoft gun.
“Yang lainnya menunggu di dalam mobil atau motor,” imbuhnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Hengki Haryadi menambahkan, tersangka L bertugas sebagai ‘pengepul’ dana hasil kejahatan.
“Dia sempat SMS pacarnya ‘masa cuma segini hasil ngerampok’,” kata Hengki.
Hengki mengatakan kendaraan operasional yang dibawa tersangka yakni motor dan mobil.
“Kadang pakai motor, kadang pakai mobil. Mobil punya tersangka P,” imbuh Hengki.
Setelah datang ke lokasi, dua tersangka yakni P dan R menodongkan senjata airsoft gun ke kasir. Mereka lalu menggasak uang yang ada di meja kasir, juga beberapa barang lain seperti cokelat, susu dan lain-lain.
“Mereka kadang menggunakan masker. Kalau pas bawa motor, mereka masuk ke minimarket menggunakan helm,” lanjutnya.
Usai merampok, kawanan ini lalu membagi-bagikan uang hasil kejahatannya. Rata-rata, uang hasil kejahatan digunakan untuk foya-foya.
Adapun, tersangka sudah melakukan 9 kali perampokan di 9 minimarket berbeda di kawasan DKI Jakarta. Selama aksi itu, mereka telah mengumpulkan uang sebesar Rp 30 juta lebih.
Empat dari lima perampok minimarket yang selama sepekan ini telah meresahkan warga dibekuk. Empat tersangka yakni tiga laki-laki berinisial PAT alias P, TA alias T dan RAP alias R serta seorang perempuan berinisial MA alias L, yang juga kekasih tersangka P.
Salah satu tersangka, RAP alias R mengaku merampok minimarket karena alasan desakan kebutuhan ekonomi. Padahal RAP sendiri bekerja sebagai koordinasi sebuah event organizer (EO).
“R malah bekerja sebagai koordinator event organizer (EO),” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Jakata Pusat, AKBP Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Menurut Hengki, RAP berasal dari keluarga mampu. Begitu juga dengan PAT. Sedangkan tersangka MA, TA, dan IA yang masih buron masih belum jelas keterlibatan mereka ikut dalam aksi perampokan ini.
“Kalau PAT dan MA alias L, mereka baru pulang liburan di Bali terus kehabisan uang, lalu muncul ide merampok. Yang RAP alias R, IA dan TA alias T, belum jelas,” ujarnya.
Seperti diketahui, polisi menangkap empat dari lima pelaku perampokan minimarket di kawasan Jakarta. Tiga tersangka yakni pria berinisial PAT alias P, TA alias T dan RAP alias R serta wanita berinisial MA alias L.
“Tersangka I (perempuan) masih dikejar,” imbuhnya.
Tersangka P ditangkap di Jalan Berlian, Kampung Ambon, Jakarta Barat pada Senin (16/1). Dari keterangan P, polisi berhasil membekuk tersangka T di Jl Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Barat, lalu tersangka R yang ditangkap di Plaza Indonesia dan tersangka L ditangkap di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kawanan ini, setidaknya telah melakukan perampokan di 9 lokasi berbeda di kawasan Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sasaran mereka adalah minimarket.

Sumber Berita : http://detektifromantika.wordpress.com